Manusia sontak di kejutkan dengan suatu wabah yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan. Iya kita sama-sama tak pernah berpikir akan terjebak dalam situasi yang mengejutkan. Belum pernah, sama sekali belum pernah melihat kondisi dimana semua aktivitas harus berhenti. Seakan bumi bergeming sunyi, jalan menjadi longgar tak berdesakan. Dulu kamu yang tak sempat memperhatikan sudut ruang rumahmu dan kini seluruh aktivitas tiba-tiba mengharuskanmu berdiam dirumah. Kamu dan aku sama, sama-sama dalam posisi yang sulit, tidak hanya pengusaha, pekeja kantoran, pekerja harian, guru, dokter dan seluruh profesi seakan mengalami fase yang sangat berat. Sama-sama dipaksa untuk melakukan hal yang baru. Seluruh aktivitas perkerjaan dikerjakan dirumah mengaruskan kita berdekatan dan bergaul karib dengan teknoligi.Kita terpaksa bisa, eh lebih tepatnya dipaksa untuk bisa. Sungguh hal yang di luar wajar ini harus kita ambil hikmahnya. Karena corona kita belajar bagaimana mengembangkan diri dan bergaul karib dengan teknologi. Kini kami para guru harus melek teknologi, entahlah memang harus bersyukur dengan dalam keadaaan apapun. Mungkin ini, alasan ini lah yang masih bisa disyukuri dari wabah ini. ketimbang mengeluh lebih baik belajar dan meningkatkan kemampuan kearah yang lebih positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar